Minggu, 31 Juli 2011

6 Bulan dalam Perahu (Fiuuuhh)


JAKARTA - Apa jadinya jika tubuh bebas berpikir? Bebas menafsirkan ruang, waktu, dan segala sesuatu yang merangsangnya bergerak? Itulah yang dieksplorasi Teater Kafe Ide ketika mementaskan lakon Perahu di selasar PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten, Sabtu (27/5). Dengan pendekatan acting biomechanics Meyerhold, tak ayal, lakon itu menyempal dari konsep teater mapan dan mengalir dengan jenial. Sutradara sekaligus penulis naskah Nandang Aradea didukung Wan Anwar, Arif Senjaya, dan Ahdi Zakhrul Amri. Mereka mementaskan lakon itu pada 25-27 Mei. Para pemain: Ilmi, Nova, Indri, Artha, Novel, Muspiroh, Oji, dan Dewi. Mereka juga akan menggulirkan tontonan itu setiap tanggal 1-5 sejak bulan Juni sampai Oktober 2006. Jika terwujud, itulah lakon teater terlama yang dipentaskan di Indonesia, yakni 33 kali pementasan selama setengah tahun. Dengan setting susunan bambu malang melintang, perancang panggung Otong Iron Durahim menawarkan konsep tak kalah lazim. Tiga belas pemain yang mematangkan diri selama dua bulan menjadikan tubuh mereka menyatu dengan panggung. Mereka berjumpalitan, menungging, menggeliat, terkapar, terjerembap di sesela bambu yang saling berkait. Martir. Kemustahilan dan segala ketakmungkinan menjadi energi, spirit, gelegak yang menghidupkan lakon 80 menit itu. Tuturan realitas pentas bukan bertolak dari bahasa verbal. Lakon itu telah membunuh bahasa verbal. ''Buat kami, bahasa verbal sangat represif dan tak sanggup lagi mewadahi aspirasi dan realitas pikiran, perasaan, dan kesadaran. Namun lebih ke emosi arkaik dan naluri bermain,'' ujar Nandang, seusai pementasan yang disaksikan lebih 200 orang itu. Kesan visuallah yang ingin dia sampaikan. Tubuh pun menjadi subjek sekaligus korban. ''Karena tubuh adalah objek dan martir di tengah kekuasaan benda-benda. Karena itulah para aktor mengartikulasikan tubuh mereka di air, di perahu, dan di udara,'' katanya. Pilihan lakon pun bukan tanpa sebab. "Kecenderungan cara berpikir dan bertindak orang Indonesia adalah darat dan melupakan laut. Imajinasi kita adalah darat, bukan laut. Pemerintah kita adalah darat, rakyat kita adalah darat, pikiran kita adalah darat, dan tubuh kita juga darat.'' Lewat Perahu, lewat bahasa tubuh, mereka mengajak penonton menjadi bagian pertunjukan. Lalu, memalingkan pikiran ke laut. Tidak melulu ke darat. (G20-53)



Sabtu, 30 Juli 2011

Teater adalah Hidupku

          4 Tahun menjadi seorang aktor dan sutradara teater membuatku lebih memahami karakter manusia. Karena memang mendalami beberapa karakter Manusia. Awalnya, aku hanya penasaran dengan apa yang dipelajari di teater, sampai akhirnya aku sungguh2 jatuh cinta pada teater (ciee). Pertama kali  mementaskan  "Perempuan dalam Kereta" (2005), kemudian mengisi beberapa acara di kampus dan di dalam kampus. yang paling fenomenal ialah Pementasan yang digelar di Auditorium Untirta Serang Juni-2008 berlangsung tiga kali dalam dua hari. Sutradara Dedi Setiawan. Teater Kocak-Kacik ini merupakan teater terlama yang pernah berlangsung di Untirta, yaitu sekitar tiga jam.

        Acara yang melibatkan 15 pemain itu, di antaranya Aku, Ratna, Eka, Oji, Iin, Sam, Andri, Tri, Dkk. ditonton sekitar 600 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, maupun masyarakat umum. Naskahnya rumit dan banyak tokoh di dalamnya, tapi kami lebih banyak gerak dan simbol tubuh saja. Satu orang aktor harus memainkan enam sampai tujuh karakter yang berbeda. Aku sendiri menjadi anak TK, orangtua, Nenek, Lelaki pemabuk, Penari, Saksi sidang, dan Sosok lain Darim. Saking banyaknya, aku pusing hehee.
       Kocak-Kacik sendiri menceritakan tentang seseorang yang sedang melakukan pencarian jati diri dengan tokoh utama bernama Darim. Tema yang di kedepankan dalam pementasan teater kali ini mengenai sosial dan religi. Selain itu, pementasan ini juga terdiri dari 60 persen unsur komedi dan 40 persen teater. pementasan teater Kocak-Kacik ini menyampaikan pesan khusus mengenai kesederhanaan hidup.

 

Senin, 25 Juli 2011

Masker itu yang kayak gimana sih????


              Sewaktu SMA, aku tergolong remaja yang galau hehehe karena aku tidak bisa menentukan eskul mana yang harus kupilih??? Rasanya untuk memilih adalah hal yang paling menakutkan. Mangkanya agak kebingungan saat harus menyebutkan eskul yang diminati. Oh iya, aku punya sahabat dari kecil namanya Ratna, berhubung dia memilih eskul PMR, maka akupun demikian. 
             Pertemuan pertama agak canggung karena aku tidak mengenal anggota yang lain selain sahabatku itu, tapi syukurlah senior-seniornya baik. aku jadi nyaman, bahkan saking nyamannya waktu senior lagi menjelaskan sesuatu, aku tidur :p (dont try at home hehehe). 
             Tibalah saatnya pelantikan PMR iyeeeyyy. Barang2 yang harus dibawa sudah disiapkan oleh aku dan mama. Ratna menjemputku. dari rumahku ke arah jalan raya lumayan dekat, jadi kami putuskan untuk berjalan kaki saja. Diperjalanan, kami memeriksa kembali perlengkapan & peralatan yang wajib kami bawa. Ada satu barang yang aku tanyakan kepada Ratna.
"Na, Kamu masker apa??
"Masker yang biasa, Mi. yang putih"
"Yahhh, aku nyari yang putih ga ada, ya udah deh aku bawa yang rumput laut jadi warnanya ijo"
"Ha?? Ijo?? Emang ada yah Mi yang ijo??? coba liat???
Aku pun mengeluarkan maskerku dari tas ransel "Ini" kataku.
"@#$)(*&^% Masker muka, Mi??? kalau aku mah ini" Ratna mengeluarkan masker kain.
"Kain?? emang masker itu yang dimaksud Na??
"Aku juga ga tau. Ko Ilmi kepikiran masker muka???"
"Aku inget cerita kamu kalau malem suka dibangunin, terus keliling gitu, nah aku pikir fungsinya untuk nakut2-in kita. jadi dipake panitia terus 'Waaaa' begitu na" Memasang wajah horor ^_~
'Hahahahaha bener juga sih, masuk akal juga. Kalau aku, aku pikir nanti kita praktek jadi dokter gitu, makanya aku bawa masker penutup mulut dan hidung Mi"
"Terus yang bener yang mana Na???"
"Aku juga ga tau"
"Aku pulang aja ah. Kayaknya kamu yang bener, Masker hidung T_T"
"Aku juga takut salah, Ya udah kita pulang lagi aja yuk Mi"
             Dan, kami pun pulang ke rumah masing2 tanpa tahu sebenarnya yang benar itu masker untuk perawatan wajah atau masker untuk penutup hidung. Tapi secara logika, Masker Ratna yang paling benar karena memenuhi kepentingan eskul PMR.

Kamis, 21 Juli 2011

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring


Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikenal dengan sebutan KBBI terbit pertama 28 Oktober 1988 saat Pembukaan Kongres V Bahasa Indonesia. Sejak itu kamus tersebut telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya baik di kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri. Setiap ada permasalahan tentang kata, KBBI selalu dianggap sebagai jalan keluar penyelesaiannya. Selain muatan isi, KBBI memang disusun tidak sekadar sebagai sumber rujukan, tetapi menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia. Oleh karena itu, rujukan tersebut kemudian semakin mengakar di dalam kehidupan berbahasa Indonesia walaupun upaya penyempurnaan isi tidak selamanya mengimbangi perkembangan kosakata bahasa Indonesia.

KBBI daring ini merupakan upaya penyediaan kemudahan akses terhadap Kamus Besar Bahasa Indonesia di mana pun, kapan pun, dan siapa pun selama dapat memanfaatkan jaringan teknologi informasi dan komunikasi.

Pangkalan data KBBI daring ini diambil dari KBBI edisi III. Pemutakhiran dan penyempurnaan isi KBBI sedang dilakukan dan akan diterbitkan dalam edisi IV tahun ini. Tampilan antarmuka KBBI daring sengaja didesain dalam bentuk sederhana agar pengguna tidak menemukan kesulitan dalam penggunaan kamus ini.

Minat Belajar Bahasa Indonesia di Thailand Meningkat

Bangkok - Pelaksanaan kegiatan pengenalan dan penyebaran bahasa Indonesia di Thailand telah dimulai sejak tahun 2008 melalui Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk Warga Thai. Setiap tahun lomba tersebut digelar, dan selalu diminati banyak warga Thailand, baik pelajar, mahasiswa, masyarakat, hingga pejabat Kementerian dan Lembaga di Thailand. Sekarang tiga tahun telah berlalu, dan minat warga Thai untuk belajar bahasa Indonesia terus meningkat.

Kegiatan pengenalan dan penyebaran bahasa Indonesia di Thailand dilaksanakan dalam tiga bentuk, yaitu, Lomba Pidato Bahasa Indonesia, Kursus Bahasa Indonesia di KBRI Bangkok, Thailand dan Penyertaan Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas di Thailand.

Jumlah peserta Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk Warga Thailand setiap tahun mencapai 150 orang. Peminat Lomba Pidato Bahasa Indonesia berasal dari Thailand Utara, Bangkok dan sekitarnya, hingga Thailand Selatan. Selain untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand, tujuan dari Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk Warga Thailand juga untuk meningkatkan jumlah warga Thailand yang menguasai bahasa Indonesia dalam mendukung kerjasama investasi, ekonomi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk menyiapkan bahasa Indonesia sebagai "The Second Language" di ASEAN.

Sementara penyelenggaraan Kursus Bahasa Indonesia di KBRI Bangkok telah dilaksanakan sejak 2009 untuk para pejabat Kementerian/Lembaga serta warga Thailand lainnya. Jumlah peminat terus meningkat, dari 65 orang pada angkatan pertama, hingga 80 orang pada tahun 2011. Kursus Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand (soft power diplomacy), serta penyebaran pengetahuan bahasa Indonesia untuk warga Thailand dan ASEAN. Terdapat  empat dosen pengajar bahasa Indonesia yaitu dosen dari UGM, guru Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), serta staf KBRI Bangkok yang semuanya menguasai bahasa Thailand dan Inggris. Kegiatan belajar-mengajar bahasa Indonesia dilakukan dalam bahasa Thai dan bahasa Inggris.

Sedangkan untuk penyertaan Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas di Thailand telah berlangsung sejak tahun 2001, yaitu di Universitas Thammasat, dengan dosen dari Indonesia. Jumlah sistem kredit semester (SKS) mata kuliah bahasa Indonesia sebanyak 18 SKS untuk tiga tahun dengan rincian enam SKS untuk kuliah dua semester atau satu tahun, dan tiga SKS per semester. Materi Kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pilihan bagi semua mahasiswa Thailand program Bachelor. Jumlah alumni mahasiswa Thailand yang telah belajar bahasa Indonesia dari Universitas Thammasat sebanyak 300 orang.
Perguruan tinggi negeri di Thailand yang telah mengajarkan bahasa Indonesia antara lain Universitas Thammasat, Universitas Naresuan, Universitas Wailalak, Universitas Prince Songkhla, dan Universitas Srinakharinwirot. Para pengajar bahasa Indonesia di beberapa perguruan tinggi tersebut berasal dari Kemdiknas.

Diharapkan semakin banyak para pejabat, diplomat, pengusaha, mahasiswa, serta pimpinan perguruan tinggi Thailand yang menguasai bahasa Indonesia berdampak sangat positif bagi Indonesia dalam ASEAN Community 2015. (Lian/Sumber: KBRI Bangkok)

Pulang Kampung

Kalau lagi punya waktu luang, aku lebih suka pulang kampung. kampungku di Ciawi-Bogor (arah cibedug). Yang paling sering dilakukan di sana ialah wisata kuliner; makan rujak sayur dan buah, makan baso Seuseupan khas bogor, serta makan Ubi Cilembu supaya bisa menghasilkan suara indah nan merdu  dari bawah hehehehe (kentut saja bangga). Aku jadi ingat tentang kota bogor versi liburan D'Chubbiez. Kala itu kami berlibur ke rumah Oji Alias Burete.
Tanggal 24 Desember 2009, burete alias ojie alias si imoet yang hobi makan tela-tela berulang tahun yang ke 23... wiww aku Dkk tidak punya kado special nih, tapi kami punya telor dan terigu special buat yang ulang tahun hahaha,,,, menurutnya, ini adalah kali pertama diceplok telor. baguslah kalau begitu, sekarang tinggal beli minyak goreng dan saus sambel.. kita goreng burete buat makan malam.. ^_^ (memoriam with D'chubbiez at bogor). 
Catatan : Aneh, dikerjain habis2an kok malah senang yah?? Malah minta ditambah lagi terigunya ckckckc hehehe

Rabu, 20 Juli 2011

Sinti = Bumbu kacang (pecel)

Siang hari, Kosan Mustika tampak lengang. Key, Shinta dan Azzura sedang kuliah. Di dapur kosan, terlihat Ilmira sedang memasak sesuatu. Wajahnya sumringah. Beberapa kali telunjuknya menyentuh makanan yang berada di piring.
”Mmm Nyummy.. ini baru luar biasa” Pujinya seorang diri.
”Assalammu’alaikuuuumm..” Shinta dan Azzura sudah pulang.
”Wa’alaikumsalam”
”Hmm.. masak apa lo, Mir?”
”Tarrrraaa” Ilmira menunjukkan hasil karyanya kepada Shinta dan Azzura.
”APAAN Tuh??/!!!??”
”Wihhh, kompak banget. Kalian pasti lapar yah? Ayo kita makan ini namanya sayur kuah sinti” cerita Ilmira.
”?:{{@*!&*(?%ZzttwvbH” Shinta dan Azzura melotot tak percaya dengan penampilan makanan buatan temannya itu. Ilmira meletakkan sisa sayur kuah sinti di meja kecil, lalu ia masuk ke dalam kamarnya. Kosan Mustika terdiri atas dua kamar. Kamar pertama ditempati oleh Ilmira dan Key. Sedangkan kamar kedua diisi oleh Shinta dan Azzura.
            Ilmira tidur tengkurap diganjal bantal boneka, matanya fokus pada satu titik, handphone. Layaknya anak muda *hehehe* ia mengSMS kekasihnya untuk mengingatkan ”Jangan lupa makan” atau ”Tes.. Tes.. kentut 1 apa kabar? Kentut 2 di sini baik-baik saja”. Ya kira-kira seperti itu lah.
            Ajaib sungguh ajaib. Dalam sekejab, teman2nya tak ada di dalam kosan. “Kemana mereka?” Ilmira mencari kesemua sudut ruangan namun, tak ada siapa-siapa. Sebetulnya ini sering terjadi, tetapi Ilmira tak pernah putus asa untuk menawarkan produk yang ‘tak biasa’ itu. Apa mau dikata? Kosan sepi, mau tidak mau, ia pun menyantap masakannya itu sendirian.
“Mmm.. Enak” Gumamnya dalam hati.
*****
3 hari kemudian...........
            Langit tampak sendu, satu dua tetesan air menyentuh tanah yang tandus. Ilmira tampak senang dengan suasana ini; sejuk, damai, tidak usah lagi memikirkan cuaca yang puanas sebelum hujan datang. Shinta, Azzura, dan Key baru bangun dari tidur siangnya. Hari ini memang mereka tidak ada perkuliahan.
“Laapppaarrr” Keluh Key.
“Sama” lanjut Shinta.
“Mie habis lagi! Mana hujan. Lengkap sudah” gerutu Azzura
“Jangan putus asa dulu. Aku masih menyimpan bahan makanan” kata Ilmira
“Serius??? Wahh asyik kita gak kelaparan” ketiganya bersorak gembira kayak anak SD dapat undian telor cicak ^_^.
            Ilmira berjalan ke dapur. Ia Tampak lihai mengiris bumbu dapur. 30 menit kemudian....
“Wihiiii.. makanan sudah siap” orek tempe tergeletak dipiring putih.
“O..ow”
“Kenapa Az? Gak suka? Ini enak kok, cobain deh. Nah! kalau yang ini namanya....” Ilmira bergaya seperti SPG.
“Sayur kuah Sinti” ucap kompak ketiganya.
“Yapz pinter” senyum Ilmira
“Selamat makan” ucap Ilmira sambil mengangkat sendok tinggi-tinggi.
            Raut wajah Key, Shinta, Azzura sesendu langit sore itu. Bahkan mungkin tetesan air hujannya menggambarkan kesedihan mereka yang harus memakan menu ala Ilmira. Sebagai suatu penghormatan kepada temannya yang rela memasakan makanan itu, mereka melahapnya secara bersama-sama “Aamm”
“...........”Key.
“Bagaimana rasanya???” Tanya Ilmira
“Ini.....” Kata Azzura
“Kenapa?”
“Ini enak banget” Lanjut Shinta.
“Iya bener2 enak. Sedikit bumbu sinti di orek ini malah bikin rasanya keren” tambah Key.
 Ketiganya memeluk Ilmira sangat erat.
“Thanks ya, Mir. Maaf juga sempet gak percaya sama keahlian memasak lo”
“No Problem. Yang penting sekarang kita semua gak kelaparan”
“Iyeeeeyyy” semua tampak bergembira dan mereka pun melanjutkan makan dengan lahap.



Apa yang bisa kita petik?
*jangan melihat dari penampilan luarnya saja. Pelajari dan pahami.
*tidak ada manusia yang sempurna, tetapi kita akan merasa sempurna ketika berhasil membuat sahabat bahagia atau tersenyum walau 1 cm saja.
*hargai apapun yang ada di dunia ini karena Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatunya tanpa manfaat sedikit pun.
Regards,,
Ilmi Sinti hehehe... U love me, me too.... ^_^v

Renungan Malam

Semalam kakek berseloroh seraya membuang puntung rokok yang telah lama padam, tapi masih setia menghiasi bibir renta sang kakek. Dengan suara lembut setengah berdesah, bibir renta itu menyuarakan tembang dakwah, "..... Bahwa belajar selama satu jam dalam enam hari itu, sebenarnya lebih baik dan mulia, dari pada belajar selama enam jam dalam satu hari saja ....". Suara kakek berat. Memang penuh makna yang patut kita renungkan....!

Selasa, 19 Juli 2011

Happy B'day Ibu Guru

Hari yang spesial tidak hanya untuk hari raya besar keagamaan, melainkan juga untuk Hari Ulang Tahun. Selasa, 3 Mei 2011 aku genap berusia 23 tahun. Banyak sekali kejutan-kejutan yang aku terima. Tepat pukul 00.00 WIB, orang yang spesial meneleponku mengucapkan selamat dan mendoakanku agar selalu sehat, bahagia, dan tercapai cita-citanya, amin. 
Tak lupa keluarga, para sahabat (D'Chubbiez) mengucapkan hal yang sama, Senangnyaaa! Ada lagi nih  ;'Surprice' dari anak muridku. ketika itu pukul 12.30 WIB, aku mengajar di kelas X4. Kulihat seperempat penghuni kelas tak nampak, padahal tas mereka ada. Aku agak geram cuma harus tetap sabar, aku menyuruh salah 1 siswa memanggil teman2nya yang katanya masih di kantin sekolah, saat itu KBM aku buka, aku menjelaskan materi 'satuan bahasa'. Lagi2 beberapa dari mereka membuatku jengkel, keluar kelas dengan alasan "pengen ke toilet". Hufff... belum lagi ada anak yang selalu bertanya ini dan itu. keadaan semakin runyam,, heuuhh. Waktu untuk marah pun tiba, tapi dari luar kelas terdengar gaduh... "Happy birthday to u..3x".
 Hampir saja aku mau mencakar tembok gara2 kesal tapi waktu lihat kejutan itu woow, hati ini langsung 'Ceezzttt'. Terimakasih anak2ku atas kue ultahnya, tahu saja, kebetulan saya lapar belum makan sejak  tadi pagi hahahaha :-p

Oh iya, malamnya dinner romantis sama someone special, aku dapat kado terindah, buku penuh kalimat inspiratif berjudul "La Tahzan Teacher". Thanks u god for today ^_^

Senin, 18 Juli 2011

Melanjutkan Cerita "Timun Emas"

Metode pembelajaran yang ada di buku memang banyak, tetapi untuk memilih kira2 yang pas dan asyik untuk diterapkan di kelas, aku merasa kesulitan. Apalagi ketika harus menjelaskan sastra (Hikayat). Akhirnya, aku memilih Metode Unik dan ajaib, yakni siswa ditugasi melanjutkan cerita rakyat "Timun Emas". Endingnya jeng..jeng..>>>> siswa tertawa terbahak-bahak sampai harus bolak-balik WC setiap kali mendengar kisah lanjutan temannya. Ada yang tiba2 berubah menjadi Superman, dan yang paling ajaib ialah karya Dhea Setya (X2 2010-2011), ia melanjutkan ceritanya dengan memunculkan tokoh butok ijo dan butok pink hahahahaha.... Aku tidak menyangka imajinasi mereka sampai sejauh itu. Tapi, segi positifnya, mereka berhasil memahami apa itu hikayat, dan sebagai bonusnya, hati mereka menjadi senang ^_^.  Good Job my students, I like It

Minggu, 17 Juli 2011

Majalah "BELIASTRA"

Majalah Beliastra merupakan media yang wajib diterbitkan setiap tahun oleh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untirta. Adalah sulit harus menjadi jurnalist majalah tersebut. Karena aku tidak pernah bisa serius dalam menulis bergenre serius. Untuk mendapatkan Ilham berupa kata-kata, aku biasanya duduk di tangga rumahku berjam2, menatap langit2 rumah, sambil sesekali mengupil.. Dan, Tarraaa, berhasil (kayaknya itu juga hehehe). Inilah hasilnya, sebuah majalah sastra yang sarat dengan informasi dan keadaan sosial indonesia, khususnya wilayah Banten.

Puisiku Terbit

Hening...
Oleh Ilmi Solihat

Kunci pintu
Tutup jendela
Selimuti tubuh
Matikan lampu. Lalu.....
Hening.
Kita sering merasa yakin bahwa kebebasan ada bersama kita dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata itu sering hanya sebatas Ilusi. "Lukisan kupu-kupu"Hadir sebagai goresan kata dalam kanvas aku & teman2ku pada tahun 2008. Inilah sebuah lukisan yang menggambarkan semangat kami berkreasi; merangkai kata, mengolah imajinasi.

SIAPAKAH AKU????

Hai! Namaku Ilmi solihat. Di rumah, aku dipanggil Yayang (gagal jd bungsu  karena merojol lg 4 adik). Di lingkungan masyarakat, aku dipanggil ilmi, niez, dan yang paling fenomenal adalah BROT. Teman2ku bilang aku mengidap autis stadium 4. Ntah dari mana mereka bisa sekreatif itu? Katanya karena aku tak bisa diam dan suka melakukan hal2 aneh yang membuat mereka tertawa sampai mulut berbusa, juga masuk angin. Aku  tidak marah dengan sebutan itu, soalnya menghibur berarti ibadah (hahaha menghibur diri sendri aja ini , padahal agak sedih dapat sebutan itu). Semoga keautisanku & keautisan karya2ku dapat membuat orang melupakan sejenak masalah hidupnya yang rumit kayak benang kusut. Tertawalah, maka hatimu senang, bibirmu nyengir, wajahmu cerah seperti mentari.

Tentang D'Chubbiez

 
           Walaupun berbeda fakultas, jurusan, suku, dan watak, tetapi Kami mencoba untuk menjunjung tinggi persahabatan. Sebagaimana motto kami "Dewasa 3 Ribu" yang artinya harus berpikir dewasa, apalagi ketika datang masalah. Sejauh ini, motto tersebut diterapkan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Hasilnya, sampai detik ini komunikasi dan hubungan antar-anggota lancar dan baik.
           Ketika masih berkuliah, banyak yang mengatakan bahwa D'Chubbiez adalah kumpulan Mahasiswa/i aneh karena memang sebagian anggota aktif dibidang teater, yang identik dengan berakting, Jalan2 pakai bakiak sebelum berkuliah. Biarlah, yang terpenting kami punya niat belajar "memanusiakan manusia", bingung kan? sama hehehehe. Intinya, meskipun sikap kami penuh dengan imajinasi yang luar biasa (terkadang bersikap seolah spiderman, power rangers, atau pemain sinetron Indosiar), kami tetap memiliki cita-cita setinggi langit, dan mengejar cita-cita itu sekuat kami berlari.
         Alhamdulillah, usaha tak sia-sia. dengan selalu berdoa, berdiskusi, berbagi informasi, sebagian cita-cita kami terwujud. Akhirnya, selain menjadi guru SMP, Oji sekarang punya Studio Foto sendiri yang berlokasi di tanah kelahirannya Sumenep-Madura. Ilmi juga menjadi guru di SMAN Favorit di Kabupaten Tangerang dan berhasil menerbitkan bukunya (Kumcer) "Anak Kos Gokil" di toko buku seluruh Indonesia. Rizal, Eneng, Shifa menjadi guru yang difavoritkan anak didik mereka. Kalau Shinta mengajar di tempat bimbel. Euis menjadi kepala  TK di Serang. Yang paling keren adalah Galih & Ratna, mereka bekerja di kawasan industri ternama di Tangerang, Galih dibagian quality control sedangkan Ratna dibagian HRD. Rumah makan Eka makin ramai dikunjungi penikmat wisata kuliner. Adit dan Lilis berhasil menjadi anak yang baik dan gemar menolong sesama hehe..
          Begitulah kira-kira perjalanan kami (D'Chubbiez). Tanpa mengenal lelah, kami akan selalu berusaha menjadi anak-anak yg bermanfaat bagi banyak orang, sehingga dapt membuat bangga orantua, diri sendiri, guru2, sahabat, agama, almamater, dan negara. amin...
 

Resensi Bukuku "Anak Kos Gokil"

Kehidupan di kos-kosan itu beragam. Tak heran bila ada yang mengibaratkan sebagai bumi kecil. Tempat aneka rupa orang belajar berinteraksi dan memahami manusia lain. Termasuk uji praktik ngakak kenceng, hidup ala kadarnya tapi tetap bermartabat, berbagi camilan sampai cerita tragis *gosippp, gosipp!! Hehe, bahkan adu jotos terus rangkulan lagi.. terjadi berulangkali (tidak ad bosannya).

Itulah sepenggal blurb mengasyikkan dari buku Anak Kos Gokil. Setidaknya hal ini membuktikan rentetan kisah kos memang tak lekang dimakan rayap. Tak akan pernah habis karena tiupan angin. Malah semakin digali semakin kaya akan cerita. Maka segerombolan para mantan anak kos, yang masih ngekos, dan yang ingin ngekos lagi pun ramai-ramai bercerita di sini.

Sebutlah sepenggal kisah kocak milik Ilmi ketika mengadakan pemilihan ketua kosan, habislah ia dikerjai teman2 satu kos. Betapa tidak? Ilmi terkenal jail kepada D’chubbiez (begitulah kira-kira Ilmi menamai gengnya di kosan), ia malah sering bikin kekacauan yang tidak masuk akal, misalnya : pura2 digigit anjing, berdiri berjam-jam di tengah banjir supaya masuk TV, lalu yg paling fenomenal ; belajar di atas rangkaian bambu setinggi 4 lantai (bersebelahan dengan gedung kuliahnya), pernah dikira mau bunuh diri karena patah hati hehehehe padahal waktu itu lagi latihan vocal untuk pementasan teater.

Namun, yang dilakukannya semata-mata untuk menghibur diri sendiri dan teman2 setelah pusing memikirkan tugas kuliah dan masalah lainnya. ingin tahu kelanjutan kisahny? Kisah yang ditulis oleh Ilmira G’mieztsa alias Ilmi - guru bahasa Indonesia di SMAN 3 Kabupaten Tangerang ini bisa kamu nikmati di buku Anak Kos Gokil. Buku terbitan Gradien-Yogyakarta ini berisi 25 cerita gokil hasil sumbangan banyak pencerita dari seluruh penulis se-Indonesia (tentunya penulis yang selera humornya tinggi plus ajaib).

Ada banyak kisah lucu, ada kisah cinta segitiga, tentang cara hidup hemat dengan mie, dan banyak cerita yang sayang bila terlewatkan. Semua dibungkus dalam kisah komedi.

Jadi, belumlah lengkap bila belum membaca buku ini. Setidaknya ada pelajaran yang bisa kamu petik di balik gokilnya teman-teman kos, seperti merasakan pengalaman hidup mandiri, persahabatan, ketemu aneka karakter orang, dan bla..bla..bla…

Ayo tunggu apalagi, buku bersampul kuning ini sudah beredar di toko buku seluruh Indonesia (Gramedia – Lippo Karawaci Tangerang, Bandung, Bogor, Kalimantan, dsb).






Cerpenku di buku "Anak Kos Gokil" Iyeeeeyyy

Waktu Zaman ngekost, aku suka numpang baca novel2 punya burete alias Fauziah H ini dia orangnya >>>>>
Novel2 milik burete beragam, ada yang bergenre romantis, namun juga ad yang tragis. Novel favoritku pastinya yang bercover hitam, why?? Aku juga kurang paham mengapa lebih suka membaca buku berjenis itu, tapi aku tidak menutup mata untuk buku berwarna lho. Karya Sidney Sheldonlah yang terfavorit "Are You Affraid Of The Dark??". Sampai mengulangnya 3 kali. Terkadang, lagi nongkrong di WC juga dibaca karena tebal bukunya juga lumayan.. *lumayan untuk menutup hidung hehe..
            Pernah burete dengan riangnya memamerkan novel yang baru dia beli, judulnya "Anak Kos Dodol", covernya warna-warni. Awalnya kurang tertarik, tapi ketika sering mendengar burete cekikikan kayak kuda kejepit jemuran jadi cepat-cepat booking buku itu untuk kubaca pas libur kuliah. Ternyata benar, buku karya Dewi "dedew" Rieka itu ngocol habis, aku sampai guling, gigit sarung bantal baca kisah ajaibnya sewaktu ngekos di kota Yogyakarta. Dari sana, aku tertarik dengan sang penulis novel "Anak Kos Dodol" bertemulah kami di dunia maya (FB). Selang beberapa minggu kenal di FB, penerbit buku M'dedew menyelenggarakan lomba menulis pengalaman lucu sewaktu tinggal di Kos-kosan. Aha! muncullah keberanian untuk mengikuti lomba itu. Memang sempat malu mengumpulkan karyaku, karena selama ini aku hanya menulis karya sekedar tugas sekolah, kuliah, organisasi. kalau harus dibaca oleh dewan juri?? hadduh bisa keringat masuk angin hehehe.
             Dukungan dari sahabat2ku berdatangan silih berganti. Ok deh Nekad , Karyaku yang berjudul "Pemilihan Gubernur D'Chubbiez" dikirim melalui Pos. Judul itu berdasarkan kisah nyata yang aku alami bersama teman2ku ; Ratna Narulitasari, Ekasari DP, Imma Noor, Fauziah H, Eneng RU, Bella Lugina, Reni, Linda Nopiyanti. Meski niatnya iseng, aku tetap merasa deg-degan. Deg-degannya takut berkasku tak sampai ke alamat penerbit, melainkan alamat tukang gorengan, kan sayang cm dipakai menyerap minyak bala-bala "Ya Allah semoga cerpenku ga nyasar" begitulah kira2 doaku setiap hari.
             Seminggu kemudian, aku lihat diweb namaku tercantum "Ilmira G'Mieztsa, iyeeeeyyy cerpenku ga nyasar daannnnn waaaahhhhh masuk 25 besar dari seratus lebih peserta,, Alhamdulillah, Mamiiiiiiiiiii" buru-buru aku turun dari tangga, ceritanya mau berbagi kegembiraan dengan mamiku yang lagi masak di dapur. Aura kegembiraan terpancar. Tak sabar menanti karyaku nongkrong bersama penulis2 terkenal lainnya. Akhirnya tepat bulan Agustus 2010, Antologi cerpen "Anak Kos Gokil" lahir di toko buku seluruh Indonesia. Happy sudah pasti karena eh karena bisa memperkenalkan sisi lain dari anak2 kosan yang always survive dalam keadaan apapun.. hidup anak kosan!



Kamis, 14 Juli 2011

Guru atau Murid ?????

          17 Juli 2010, aku datang ke sekolah untuk survey kelas atau dalam kata lain bersilaturahmi dengan lingkungan sekolah. waktu itu di antar oleh adikku (notabene alumni SMAN 3 kab.Tangerang). Waahhh luas sekali *memasang wajah norak sambil memutar badan.
           Saat sedang berjalan menuju ruang kelas X, aku bertemu dengan Ibu Sudartini, M.Pd, guru bidang studi ekonomi, konon beliau juga sebagai wakasek bidang sarana & prasarana. Senyumannya yang indah menyambut kami "Selamat pagi ibu" sapaku, "Pagi" balasnya. "Sudah daftar ulang??" "Ngikkk" ~_^ Haduh ternyata aku dikira anak kelas XI yang mau naik ke kelas XII. Aku langsung menjelaskan bahwa aku ini adalah guru baru yang akan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Seakan beliau tak percaya, matanya menatapku dari ujung kepala hingga kaki. Otomatis pulang dari survey tempat mengajar jadi bulan-bulanan adikku. Sepanjang perjalanan, di rumah, sebelum tidur, bahkan keesokkan harinya kejadian itu masih saja dibahas. haddaaaahh... nasib...

Selamat Datang di Sekolah

          Sekolah itu gudangnya Ilmu, yapz! itu betul sekali. Mangkanya aku sangat gembira ditakdirkan menjadi seorang guru. Dulu, sebelum menjadi guru, aku bekerja di perusahaan asing milik orang India. Di sana, aku duduk di bagian Marketing. Mahir berbahasa Inggris itu adalah sebuah keharusan. Sampai suatu ketika aku lupa arti dari bahasa Indonesia itu sendiri (dari segi leksikal). Hemm, meskipun dari segi pendapatan sangat menjanjikan, tetapi ntahlah! bantin ini merindukan keceriaan anak2 di sekolah, di kelas. Rindu ini sudah tak terbendung lagi.....
          Keesokkan harinya, dengan bermodalkan motor pinjaman, serta keberanian yang luar biasa, aku menyebarkan lamaran pekerjaan ke SMP dan SMA se-Kabupaten Tangerang. Alhasil yang dapat panggilan cuma 1 hehehehe lumayanlah daripada lumanyun ^_^v. Tidak tanggung2, aku keterima di SMAN favorit, SMAN yang mana aku pernah belajar di sana tahun 2002-2005; SMAN 3 Kab.Tangerang. Huaaaaaa Akhirnya bisa menapaki duniaku yang sesungguhnya... Selamat Datang di Sekolah......