Rabu, 20 Juli 2011

Sinti = Bumbu kacang (pecel)

Siang hari, Kosan Mustika tampak lengang. Key, Shinta dan Azzura sedang kuliah. Di dapur kosan, terlihat Ilmira sedang memasak sesuatu. Wajahnya sumringah. Beberapa kali telunjuknya menyentuh makanan yang berada di piring.
”Mmm Nyummy.. ini baru luar biasa” Pujinya seorang diri.
”Assalammu’alaikuuuumm..” Shinta dan Azzura sudah pulang.
”Wa’alaikumsalam”
”Hmm.. masak apa lo, Mir?”
”Tarrrraaa” Ilmira menunjukkan hasil karyanya kepada Shinta dan Azzura.
”APAAN Tuh??/!!!??”
”Wihhh, kompak banget. Kalian pasti lapar yah? Ayo kita makan ini namanya sayur kuah sinti” cerita Ilmira.
”?:{{@*!&*(?%ZzttwvbH” Shinta dan Azzura melotot tak percaya dengan penampilan makanan buatan temannya itu. Ilmira meletakkan sisa sayur kuah sinti di meja kecil, lalu ia masuk ke dalam kamarnya. Kosan Mustika terdiri atas dua kamar. Kamar pertama ditempati oleh Ilmira dan Key. Sedangkan kamar kedua diisi oleh Shinta dan Azzura.
            Ilmira tidur tengkurap diganjal bantal boneka, matanya fokus pada satu titik, handphone. Layaknya anak muda *hehehe* ia mengSMS kekasihnya untuk mengingatkan ”Jangan lupa makan” atau ”Tes.. Tes.. kentut 1 apa kabar? Kentut 2 di sini baik-baik saja”. Ya kira-kira seperti itu lah.
            Ajaib sungguh ajaib. Dalam sekejab, teman2nya tak ada di dalam kosan. “Kemana mereka?” Ilmira mencari kesemua sudut ruangan namun, tak ada siapa-siapa. Sebetulnya ini sering terjadi, tetapi Ilmira tak pernah putus asa untuk menawarkan produk yang ‘tak biasa’ itu. Apa mau dikata? Kosan sepi, mau tidak mau, ia pun menyantap masakannya itu sendirian.
“Mmm.. Enak” Gumamnya dalam hati.
*****
3 hari kemudian...........
            Langit tampak sendu, satu dua tetesan air menyentuh tanah yang tandus. Ilmira tampak senang dengan suasana ini; sejuk, damai, tidak usah lagi memikirkan cuaca yang puanas sebelum hujan datang. Shinta, Azzura, dan Key baru bangun dari tidur siangnya. Hari ini memang mereka tidak ada perkuliahan.
“Laapppaarrr” Keluh Key.
“Sama” lanjut Shinta.
“Mie habis lagi! Mana hujan. Lengkap sudah” gerutu Azzura
“Jangan putus asa dulu. Aku masih menyimpan bahan makanan” kata Ilmira
“Serius??? Wahh asyik kita gak kelaparan” ketiganya bersorak gembira kayak anak SD dapat undian telor cicak ^_^.
            Ilmira berjalan ke dapur. Ia Tampak lihai mengiris bumbu dapur. 30 menit kemudian....
“Wihiiii.. makanan sudah siap” orek tempe tergeletak dipiring putih.
“O..ow”
“Kenapa Az? Gak suka? Ini enak kok, cobain deh. Nah! kalau yang ini namanya....” Ilmira bergaya seperti SPG.
“Sayur kuah Sinti” ucap kompak ketiganya.
“Yapz pinter” senyum Ilmira
“Selamat makan” ucap Ilmira sambil mengangkat sendok tinggi-tinggi.
            Raut wajah Key, Shinta, Azzura sesendu langit sore itu. Bahkan mungkin tetesan air hujannya menggambarkan kesedihan mereka yang harus memakan menu ala Ilmira. Sebagai suatu penghormatan kepada temannya yang rela memasakan makanan itu, mereka melahapnya secara bersama-sama “Aamm”
“...........”Key.
“Bagaimana rasanya???” Tanya Ilmira
“Ini.....” Kata Azzura
“Kenapa?”
“Ini enak banget” Lanjut Shinta.
“Iya bener2 enak. Sedikit bumbu sinti di orek ini malah bikin rasanya keren” tambah Key.
 Ketiganya memeluk Ilmira sangat erat.
“Thanks ya, Mir. Maaf juga sempet gak percaya sama keahlian memasak lo”
“No Problem. Yang penting sekarang kita semua gak kelaparan”
“Iyeeeeyyy” semua tampak bergembira dan mereka pun melanjutkan makan dengan lahap.



Apa yang bisa kita petik?
*jangan melihat dari penampilan luarnya saja. Pelajari dan pahami.
*tidak ada manusia yang sempurna, tetapi kita akan merasa sempurna ketika berhasil membuat sahabat bahagia atau tersenyum walau 1 cm saja.
*hargai apapun yang ada di dunia ini karena Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatunya tanpa manfaat sedikit pun.
Regards,,
Ilmi Sinti hehehe... U love me, me too.... ^_^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar