Sabtu, 30 Juli 2011

Teater adalah Hidupku

          4 Tahun menjadi seorang aktor dan sutradara teater membuatku lebih memahami karakter manusia. Karena memang mendalami beberapa karakter Manusia. Awalnya, aku hanya penasaran dengan apa yang dipelajari di teater, sampai akhirnya aku sungguh2 jatuh cinta pada teater (ciee). Pertama kali  mementaskan  "Perempuan dalam Kereta" (2005), kemudian mengisi beberapa acara di kampus dan di dalam kampus. yang paling fenomenal ialah Pementasan yang digelar di Auditorium Untirta Serang Juni-2008 berlangsung tiga kali dalam dua hari. Sutradara Dedi Setiawan. Teater Kocak-Kacik ini merupakan teater terlama yang pernah berlangsung di Untirta, yaitu sekitar tiga jam.

        Acara yang melibatkan 15 pemain itu, di antaranya Aku, Ratna, Eka, Oji, Iin, Sam, Andri, Tri, Dkk. ditonton sekitar 600 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, maupun masyarakat umum. Naskahnya rumit dan banyak tokoh di dalamnya, tapi kami lebih banyak gerak dan simbol tubuh saja. Satu orang aktor harus memainkan enam sampai tujuh karakter yang berbeda. Aku sendiri menjadi anak TK, orangtua, Nenek, Lelaki pemabuk, Penari, Saksi sidang, dan Sosok lain Darim. Saking banyaknya, aku pusing hehee.
       Kocak-Kacik sendiri menceritakan tentang seseorang yang sedang melakukan pencarian jati diri dengan tokoh utama bernama Darim. Tema yang di kedepankan dalam pementasan teater kali ini mengenai sosial dan religi. Selain itu, pementasan ini juga terdiri dari 60 persen unsur komedi dan 40 persen teater. pementasan teater Kocak-Kacik ini menyampaikan pesan khusus mengenai kesederhanaan hidup.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar